Review: The Ones Who Walk Away From Omelas

theoneswhowalkawayfromomelas
Judul: The Ones Who Walk Away from Omelas
ISBN: 0886825016 (ISBN13: 9780886825010)
Bahasa: English
Terbitan Pertama: 1973
Genre: Cerita Pendek, Fantasi, Utopia-distopia
Rate: 4/5

Sinopsis
Omelas adalah sebuah kota dengan pemandangan yang sangat indah. Masyarakatnya hidup dalam kesenangan, kedamaian dan kebahagiaan. Di sana tidak ada pemerintahan, tidak ada raja, tidak ada perang, dan tidak ada tentara. Orang-orang Omelas suka sekali mengadakan festival di musim panas. Omelas merupakan kota yang sempurna yang didambakan banyak orang.
Tapi di satu sudut kota Omelas ada satu ruangan kecil yang sangat bobrok. Di dalamnya ada seorang anak yang kondisinya sangat menyedihkan, kelaparan, kesakitan, dan kesepian. Hampir seluruh penduduk Omelas tahu tentang hal ini. Mereka tetap diam, karena jika mereka membebaskan anak itu dan memperlakukannya dengan layak, maka semua hal-hal indah yang menyelimuti Omelas akan hilang. Namun ada juga segelintir penduduk Omelas yang tak tahan melihat kondisi ini dan mereka memutuskan untuk pergi, meninggalkan Omelas, meninggalkan semua kesenangan yang ada di sana.
**
Tentang Penulis
Ursula K. Le Guin lahir di California, Amerika Serikat pada tanggal 21 Oktober 1929. Beliau adalah penulis novel, dongeng anak-anak, dan cerita pendek. Genre utamanya adalah fantasi dan fiksi ilmiah. Beliau juga banyak memenangkan penghargaan atas karyanya seperti  Hugo Award, Nebula Award, Locus Award, and World Fantasy Award
**
Review
Jadi awalnya aku baca cerita ini gegara scene di teaser music videonya BTS yang Spring Day.
c4sxikuvcaah_0zc4sxikuuoaa3reo
Emang sih BTS itu terkenal banget nyisipin beberapa karya literatur di musik video atau karya-karya mereka, yang paling heboh yaitu album kedua mereka WINGS yang terinsipirasi dari karya Hermann Hesse yakni Demian. Jadi pas tau mereka nyisipin karya literatur lain aku langsung mutusin untuk baca bukunya. Apalagi “The Ones Who Walk Away From Omelas” ini cuman cerita pendek jadi pasti cepet bacanya.
Nah setelah baca, aku suka banget sama karya ini. Sebenernya “The Ones Who Walk Away From Omelas” itu plotless atau gak ada jalan ceritanya. Isinya kebanyakan adalah deskripsi-deskripsi tentang Omelas dan para penghuninya. Tapi hal yang menarik adalah cerita pendek ini itu ngena banget kalo buat nyindir society. Kayak emang sih tanpa adanya pemerintahan, tanpa adanya perang kita itu bisa hidup bahagia, namun pasti ada hal lain yang musti di korbankan untuk mencapai what so-called “kebahagiaan” itu sendiri. Nah di sini orang-orang Omelas itu ngorbanin hidup satu orang anak biar semua masyarakatnya bisa hidup tenang dan bahagia. Kalau ditanya ada gak sih orang-orang di kehidupan nyata yang sifatnya kayak penduduk Omelas itu? Ada, dan banyak. Banyak orang ngorbanin hidup orang lain buat kebahagiaan mereka, banyak orang yang tau hal itu terjadi tapi mereka memilih diam untuk “kepentingan bersama”, tapi ada juga mereka yang memilih pergi karena tak nyaman dengan hal tersebut. Sebenarnya The Ones Who Walk Away From Omelas” ini memberikan realita bahwa apa yang disebut dengan “dream land” itu gak ada. Kehidupan itu sendiri merupakan keseimbangan antara kesedihan dan kebahagiaan.
**

sumber:

22 thoughts on “Review: The Ones Who Walk Away From Omelas

  1. HAAAAAAAAAAAAAAAAAAI 😀 Salam kenal, ih! Hahahaha. Seneng banget bisa nemuin review orang indo tentang buku ini :”> (terharu) Dikirain ini postingan lama, ternyata masih baru yaaa. Dan ternyata baca ini gara-gara BTS juga >< Salam kenal ih! Aku ARMY juga ^^

    Aku udah coba baca, tapi masih belum nangkep bener. Cuman, setelah baca beberapa essay tentang ini, dan deep analysis dari internet.., rasanya aku bisa nangkep garis besarnya. Aku masih butuh waktu buat merangkum pikiran aku (wkwkwk). Tapi jujur, aku suka banget sama tema yang diangkat sama Ursula ini. Dia kepikiran sesuatu yang ga pernah aku pikirkan sebelumnya. Sesuatu yang luput dari perhatian banyak orang; bahwa kehidupan yang saat ini tengah dijalani oleh kita, sebenarnya dijalani di atas kepedihan dan kesengsaraan orang banyak. Mungkin saja Omelas yang dimaksud di sana adalah dunia yang saat ini tengah kita tempati. Yaah, tiap orang kan punya persepsinya masing-masing ^^ Karena cerita ini sendiri plotless, memungkinkan muncul banyak pendapat dan dugaan dari banyak orang.

    BTS keren banget ya T.T Asli kalau ngga gara-gara mereka, aku ga bakal tahu cerita tentang Omelas ini 😦 Huhuhu.

    BTW, nice review. Padat dan jelas :))

    Kapan-kapan bisa mampir ke rumahku di : https://nuii4u.wordpress.com/portfolio/kumpulan-cerita-pendek-oleh-uruuchan/

    Salam,
    uruuchan :)))

    Like

    1. Hai uruuchan.. salam kenal juga ^^
      iya sekarang-sekarang in aku lagi suka baca novel/cerita klasik, emang agak susah dicerna tapi cerita klasik itu mesti punya pesan moral yg bagus.. jadinnya pas tau bangtan nyisipin omelas aku iseng-iseng baca dan bikin review hehehehehe 🙂

      oh ya nanti aku kalo blogwalking pasti ke nyempetin ke blog kamu…

      Liked by 1 person

  2. memoni

    Haha semua berawal dari bts dan bighit. Kaya nya emang baru mereka doang yang bikin konsep sekeren ini gak cuma bikin ARMY takjub sama musiknya aja tapi secara gak langsung buat PARA ARMY penasaran dan baca buku yang berhubungan sama konsep mereka. Pokonya bts jjang

    Like

    1. duhhh jangan kopas yaaa…. please… mending di share linknya aja atau kamu bikin review kamu sendiri.. bikin review kayak gini aku juga kudu baca ceritanya+nerjemahin dulu, research sumber dulu, ama mikir dulu… jadi please tolong hargain dan jangan langsung buru-buru copas….

      Like

  3. tiara16697

    Secara ga langsung story tellernya bangtan ngasih rekomendasi buku ke kita. walaupun kek the ones who walk away from omelas ini nih yang ternyata omelas yang dimaksud adalah semiotiknya tapi ga lebih dari sekadar analogi lagu spring day, tapi kita tuh jadi ngeh ma sastra yang bazeng minta ampun bagusnya. Udah mah, beruntung army punya bangtan 😘

    Liked by 1 person

  4. tiara16697

    Betewe mau tanya dong. Ini buku termasuk sastra anak bukan? Ini mau dijadiin bahan buat uts. 😖 Dah mepet pengumpulan judul makalah.

    Like

    1. uh kurang tau yah, kayaknya sih youngadult, tapi ini kan salah satu cerpen dari buku The Wind’s Twelve Quarters itu genrenya sci-fi & fantasi, nah berhubung gak baca semuanya jadi aku tau ini sastra anak apa bukan.. lagian aku bukan anak sastra entar takutnya salah kalo aku ngasih rekomendasi.. hehe

      Like

Leave a comment